Sabtu, 25 April 2015

Contoh Proposal Pernikahan Untuk Orang Tua






Latar Belakang

Mama dan Papaku tersayang, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita.

Mama dan Papa sebagai hamba Allah, anakmu ini telah diberi berbagai nikmat. Diantaranya adalah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis. Fitrah merupakan pemberian Allah yang telah melekat secara inheren dengan kehidupan manusia itu sendiri.Hanyalah kehancuran yang didapatkan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah itu. Sungguh, kebutuhan ini wajar bagi manusia normal, selain untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.

Mama dan Papaku, melihat kehidupan remaja dewasa itu sungguh amat memprihatinkan. Mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk sih, lagian saya masih ngumpulin barang dulu," begitu kata sebagian dari mereka. Padahal , kurang apa sih mereka. Wallahua'lamu, mudah-mudahan saja mereka bisa bertahan untuk tidak berbuat maksiat.

Mama dan Papaku tersayang, bercerita tentang pergaulan remaja umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk ditorehkan. Setiap saya menulis peristiwa remaja, pada saat yang sama, terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita.

Mama dan Papa, inilah antara lain yang melatarbelakangi anakmu ini untuk segera menikah.

Dasar Pemikiran

"Dan nikahkanlah orang-orang bujangan di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS .24 32).

"Dan segala sesuatu kami jadikan berjodoh-jodohan, agar sekalian kamu berpikir." (QS 51 : 49).

Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya,berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT.

Dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW :

"Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah,sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (Al-Hadits).

Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah

Rasulullah SAW bersabda:
"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku!"(Al-Hadits).

"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah :
a.       Pejuang di jalan Allah.
b.       Budak yang menebus dirinya dari tuannya.
c.       Pemuda yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
(Al-Hadits)

" Hai golongan pemuda !Bila di antara kamu ada yang mampu menikah hendaklah ia nikah, karena nanti mata akan lebih terjaga dan kemaluan akan lebih terpelihara." (Al-Hadits).

Akibat-akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan :
1.                 Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
2.                 Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
3.                 Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
4.                 Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini:
-          Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang : Ir, DR, SE, SH, dsb
-          Pesta pernikahan mestilah yang wah..., karena merupakan prestise tersendiri, bukan diselenggarakan dengan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
-          Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
-          Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan dicampuri dengan harapan ridha dari manusia(sanjungan, tidak enak, apa kata orang).
-          Yakinlah...! Bila Allah ridha terhadap apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.

Tujuan Pernikahan
1.       Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
2.       Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
3.       Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
4.       Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).


Kesiapan Pribadi
1.       Kondisi Qalb yang sudah mantap (setelah istikharah).
2.       Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
3.       Secara materi, siap.

Penutup
Mama dan Papa, demikanlah proposal ini diajukan anakmu. Semoga mama dan papa memahami keinginan anakmu ini. Atas bantuan dan doa dari mama dan papa, anakmu mengucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira."

Yogyakarta, Rabiul Awal 1421 H

Anakmu

(Dikutip dari majalah Ishlah Edisi Awal Tahun 1995)

Dikutip oleh Arni Octaria
facebook.com/Aqeela.althafunnisa
Minggu, 26 April 2015

facebook.com/ArniOctariaInspirator

Jumat, 24 April 2015

KakiQu AuratQu ^_^

Yuk Pakai Kaos Kaki :)

" Kan kata Allah di Al Qur'an surat An Nur : 31, telapak kaki juga termasuk aurat :)"


>> Kaos Kaki Bluster <<
Keunggulannya :
  • Nyaman
  • Lembut
  • Tidak tipis
  • Pembelian bebas memilih motif
  • Menerima pembelian eceran
  • Murah Meriah Berkualitas ^_^


    <3 Informasi Produk & Pemesanan <3
    @ WA 0888-0838-4412
    @ PIN BB 75284FD9 (Aqeela althafunnisa)
    @ SMS 0858-9023-7848
    @ FB : facebook.com/aqeela.althafunnisa
    @ Instagram @arni_althafunnisa

Rabu, 18 Maret 2015

Kamu pacaran? Kapan nikahnya? Kamu gak pacaran? Kapan nikahnya?

Kamu pacaran? Kapan nikahnya?
Kamu gak pacaran? Kapan nikahnya? 



Sewaktu SMA saya masih inget ada materi pelajaran agama tentang pernikahan. Judulnya munakahat. Itu dikasih saat saya kelas 3 kalau tidak salah. Tepatnya semester 1.
Saya baru sadar ternyata kita sudah diperkenalkan tentang pernikahan sedini mungkin. Dan memang islam juga mengajarkan bahwa menikah jangan ditunda-tunda apalagi memperpanjang status lajang.
Namun pertanyaannya KAPAN?
Nah saya punya panduan tentang kapan waktu yang tepat untuk menikah. Tidak selengkap A to Z tapi cukuplah untuk pengetahuan dasar kamu.


Dari segi takdir

Kita mulai dari sumber penentu segalanya, yaitu Allah. Rumusnya sederhana, Kalau Allah tetapkan hari ini menikah, ya menikah! Tapi kalau enggak ya enggak. Gimana Allah aja.
Artinya disini kamu siap-siap aja kalau ditawari jodoh sama bapak atau ibumu, trus calonnya sesuai kriteria lagi : sholeh, berpenghasilan, aktivis dakwah. Bisa jadi besoknya kamu disuruh nikah.
Kan Laudya Cintya Bella udah berhijab tuh, kalau misalnya dia tiba-tiba nongol di rumah kamu trus minta dilamar udah siap belon? wkwkwkwk..


Dari segi kesehatan

Kata para pakar, wanita bagusnya menikah di atas umur 20 tahun karena diperkirakan di umur segitu hormon wanita sudah cukup matang untuk hamil dengan resiko kematian kecil. Diusahakan pula untuk menikah sebelum umur 35 karena resiko mati saat melahirkan kembali tinggi di atas umur 35.
Tapi itu kan kata pakar kesehatan ya. Tidak 100% benar karena ilmu dan teknologi kesehatan terus berkembang. Sejarah mencatat bahwa Ibu termuda dijabat oleh seorang bocah berusia 5 Tahun bernama Lina Medina dan ibu tertua dijuarai oleh Rajo Devi Lohan yang melahirkan di atas usia 60 tahun. Kamu juga masih ingat bahwa istri nabi Zakaria juga melahirkan di usia yang sangat renta. Allah di atas segalanya tak terkecuali teknologi kesehatan terkini.


Dari kesiapan mental

Nah, pernikahan itu gak sekedar hidup berdua tapi memangku beban hidup bersama dan tidak lagi bergantung kepada orang tua. Gak hanya itu, kamu harus bisa berkomunikasi dan memahami lawan jenis luar dan dalamnya, ditambah… kamu juga harus sabar dengan kekurangan pasangan hidupmu apapun itu. Kia menyebutnya dengan istilah dewasa. Dewasa itu pilihan, bukan keniscayaan. Gak kaya badan yang semakin lemah dan hidup yang semakin tua, kedewasaan itu lebih kepada kondisi mental yang kita latih sendiri. Kalau kamu gak melatihnya, maka sampai kapanpun kamu gak akan dewasa-dewasa alias childish. Prof Ahmad Hasan dalam artikelnya yang berjudul “Samat Ar-Rajulah fi Al-Islam” mengatakan bahwa kedewasaan berarti mereka yang hidup taat dan mengimplementasikan takwa dalam kehidupan sehari-hari.
orang yang laik menyandang sifat dewasa baik dari golongan Adam atau Hawa ialah mereka yang hidup taat dan mengimplementasikan takwa dalam kehidupan sehari-hari.Prof Ahmad Hasan
Dari Hadis Abu Hurairah juga menyebut demikian. Sebaik-baik manusia ialah mereka yang bertakwa. Ini berarti, takwa dalam pemaknaan yang luas bisa dijadikan sebagai tolok ukur kedewasaan seseorang.
Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa kalau Kamu sudah mengimplementasikan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari, maka kamu sudah bisa mengajukan lamaran teruntuk dia yang kamu hajatkan, berapapun umurmu.


Dari segi sunnah Rasul

Kamu juga bisa berpatokan dari sirah Nabi Muhammad. Beliau menikah di umur 25 tahun. Kesimpulannya, di umurmu yang masih belia ini harus dikebut mengejar takwanya, biar nanti di umur 25 tahun kamu udah siap ngomong ke abi sama umi kalau kamu mau menikah. Nah, kalau akhwat gak harus mencontoh khadijah yang menikah di umur 40 tahun. Secara khadijah bukan nabi, namun beliau adalah keluarga Rasul yang wajib kita hormati. Kalau akhwat, sebaiknya tidak terlalu banyak pertimbangan selain keridhoan orang tua dan ketapan hati untuk mau melayani suami dengan baik.
“Jika kamu didatangi oleh (laki-laki) yang kamu ridhai agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia (dengan putrimu), karena jika tidak, niscaya akan ada fitnah (malapetaka) di muka bumi dan kerusakan yang lebar.” (HR.At-Tirmidzi, 1084,1085 Ibnu Majah, 1967 dan Al-Hakim, 2/165,166 )

Dari segi urgensi

Pada kasus lain, ada juga seseorang yang wajib kudu harus segera menikah karena beberapa sebab, diantaranya :
  1. Dekat dengan dunia maksiat. Misal dia punya lingkungan pertemanan yang tidak baik, daripada terjatuh pada perzinaan, maka lebih baik dia menikah sesegera mungkin.
  2. Memiliki masa lalu yang gelap dan banyak mengkonsumsi konten pornografi. Seseorang yang ingin bertobat dari pronografi bisa mencari solusi dengan menikah, dengan begitu hasratnya tersalurkan kepada yang halal.
  3. Pacaran. Daripada pacaran maka harusnya menikah. Buat apa pacaran kalau tidak punya niat untuk hidup bersama selamanya. Daripada ujung – ujungnya hamil di luar nikah hayoh!
“Ada 3 golongan yang berhak ditolong oleh Allah (yaitu): Pejuang di jalan Allah, mukatib (budak) yang mau melunasi pembayarannya (memerdekakan dirinya) dan orang kawin yang mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR. Turmudzi)

Kesimpulan

Jadi sebenarnya gak ada waktu yang tepat yang berlaku untuk semua orang, semua kembali kepada kesiapan dan kondisi masing – masing. Meskipun begitu, prinsipnya cuma satu : sesegera mungkin.
‘Ali r.a mengabarkan, Rasulullah s.a.w pernah bersabda kepadanya : ” Hai ‘Ali, tiga perkara janganlah engkau mengakhirkannya. Yaitu sholat apabila tiba (waktunya), jenazah apabila telah sempurna (kematiannya), dan wanita jika telah menemukan pasangan yang sepadan dengannya ” ( HR. Tirmidzi )
- See more at: http://rohis.itsar.org/kapan-waktu-yang-tepat-untuk-menikah/#more-1665

Kamis, 12 Maret 2015

Halaqah Cinta

 Lirik lagu "Halaqah Cinta"
@Kang Abay Motivasinger



Ribuan malam menatap bintang dan harapan
Dan ribuan siang menahan terik penantian
Mungkin Tuhan ingin
kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan dalam doa-doa
Mendekatkan jarak kita....

Reff : 
Tuhan pertemukan, 
aku dengan kekasih pilihan 
Seseorang yang mencintaiMu
Mencintai RasulMu
Di Mutazz
am ku meminta 

Tuhan persatukan
Aku dengan kekasih pilihan 
Seseorang yang kan menemaniku 
menuju SyurgaMu 


Ribuan Pagi menatap terbit matahari  
Dan ribuan senja menahan gemuruh di dalam
Tuhan ingin kita sama-sama tuk mencari

Saling merindukan dalam doa-doa
Mendekatkan jarak kita....
Jika Malaikat pun tersenyum  mendoakan kita  
Menguatlah keyakinan dihati 

Halaqah cinta, tempat hati bertemu 
Halaqah cinta, tempat hati bersatu


facebook.com/aqeela.althafunnisa